Beranda

Seiring dengan ilmu sains yang makin berkembang dan penemuan-penemuan baru yang makin mendapat tempat di masyarakat, kini mulai banyak orang membuat pertanyaan nakal yang tidak mudah mendapatkan jawabannya. Sebagian pertanyaan itu antara lain: betulkah Adam adalah manusia pertama, apakah banjir Nuh meliputi seluruh bumi, siapa sebenarnya raja Namrud, apakah singgasana Firaun hancur setelah tenggelam di laut, seberapa besar kekuasaan Sulaiman. Dan seterusnya.

Buku ini mencoba menjelaskan kisah para Nabi tidak hanya bersumber kepada kitab suci dan tafsir ahli agama, namun juga bersumber kepada penemuan-penemuan terbaru dalam bidang sejarah dan sains. Buku ini juga menghadirkan situasi ekonomi, politik, dan sosial budaya pada masa para Nabi hidup dan berdakwah, baik di tempat para Nabi tinggal maupun di belahan bumi lain yang berkaitan.

Dengan buku ini, pembaca tidak hanya memahami kisah Para Nabi dan raja, serta menjawab pertanyaan nakal yang acapkali muncul, namun akan memahami lebih jauh, bagaimana para tokoh tersebut secara bersama-sama berperan membentuk dan membangun peradaban umat manusia dari titik nol awal diciptakan hingga menjadi modern sebagaimana kita rasakan saat ini.

Tidak terpikir sebelumnya, saya akan menulis buku sejarah, apalagi sejarah kuno. Karena masa kecil tidak pernah belajar apalagi tertarik dengan sejarah. Masa kecil dipenuhi dengan minat terhadap ilmu pasti, matematika, fisika dan teknologi terbaru, khususnya dalam bidang elektro dan telekomunikasi. Wajar, jika tulisan yang telah dipublikasikan sebelumnya seputar tren global teknologi telekomunikasi.

Seiring dengan usia yang makin bertambah, minat bacaan dan belajar mulai bergeser. Berawal dari agama, sosial kemanusiaan dan akhirnya sejarah. Dan ternyata, saya telah menemukan mutiara dalam pembelajaran terbaru, yang menimbulkan minat dan semangat yang makin membara. Mutiara tersebut adalah perubahan cara pandang terhadap agama. 

Seumpama agama adalah sebuah rumah, dulu saya hanya mampu melihat rumah dari sisi depan saja. Kini, melalui ilmu sejarah, saya bisa melihat rumah dari sisi samping, belakang, atas, bahkan mungkin suatu saat saya akan melihat dalam format tiga dimensi. Inilah mutiara yang membuat minat dan semangat belajar tidak terbendung.

Selanjutnya, saya terinspirasi untuk menulis buku sejarah, termasuk buku ini, dengan maksud untuk menyebarkan mutiara yang telah saya dapatkan kepada sebanyak mungkin pembaca. Dengan harapan, semoga semakin banyak orang di muka bumi ini, yang mampu melihat agama, apa pun agama yang mereka anut, dengan kacamata dan sudut pandang yang lebih luas. Jika hal ini terjadi, saya meyakini, kita akan lebih menghargai orang lain, apa pun agama dan kepercayaannya, hidup berdampingan lebih harmonis dan bersama-sama melangkah maju menuju perdamaian. ....